Suaka Margasatwa Muara Angke Menyedihkan

Kondisi obyek wisata Taman Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta Utara, menyedihkan. Aneka macam sampah organik, limbah industri apalagi sampah kiriman banjir, memenuhi kawasan ekowisata yang selama ini dimanfaatkan untuk pengamatan, penelitian dan pelastarian hutan bakau.
Memang, upaya penanggulangan dengan pemasangan jaring di muara Kali Adem untuk menahan sampah, sudah diterapkan. Namun jaring itu, tidak mampu menahan serbuan sampah yang terus melimpah. Akibatnya, mengancam kelestarian ekosistem di Taman Suaka Margasatwa ini. 

Masyarakat Jakarta yang ingin beriwisata murah, gratis dengan menikmati pemandangan alami di Taman Margasatwa ini, mengaku kecewa setelah datang dan melihat banyak sampah memenuhi kawasan itu. ''Di Jakarta, mencari tempat wisata sudah susah juga mahal. Masuk ke Ancol saja harganya sudah mencekik dan yang berkantong tebal aja yang bisa masuk,'' ungkap Ibu Romleh, warga Penjaringan Jakarta kepada ERAWISATA, 


Kampung nelayan muara angke
Kampung nelayan Muara Angke
Karena itu, janda beranak dua ini datang berlibur ke Taman Suaka Margasatwa ini, sayangnya kedatangannya harus dibayar mahal, lantaran kecewa setelah melihat kondisi taman suaka yang memprihatinkan. 

Satria Narodo, petugas pembersih sampah menilai sampah-sampah yang masuk ke taman suaka ini, melalui Kali Adem setelah terdorong arus dari laut saat terjadi rob (laut pasang). "Saat air surut, sampah-sampah itu kemudian tertahan oleh akar-akar bakau dan tanaman lainnya sehingga menumpuk," paparnya.

Selain itu, lanjut Satria yang mantan pemulung ini, pencemaran berat yang melanda Teluk Jakarta juga ikut mengancam ekosistem di kawasan tersebut. Sebab, pencemaran tersebut akan memengaruhi ekosistem tanah dan mematikan pohon-pohon di suaka tersebut. Sebagai bukti, ia menunjukkan banyak upaya penghijauan dan penanaman bakau yang selama ini dilakukan oleh sejumlah aktivis lingkungan tidak memberikan hasil. 

Tumpukan sampah di kawasan hutan suaka tersebut sudah bisa terlihat dari pintu masuk di kawasan Pantai Indah Kapuk. Meski telah dilakukan pembersihan, sampah-sampah tersebut masih banyak terlihat . Kondisi itu semakin diperparah dengan air hitam pekat di rawa-rawa kawasan itu maupun di Kali Adem. 

Comments

Popular Posts