MANCING SAAT NYEPI 3 POLISI DIPERIKSA....

1

KOMPAS/HERPIN DEWANTO

Pecalang (petugas keamanan adat) menegur turis asing yang hendak berjalan-jalan saat perayaan hari raya Nyepi di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (5/3). Pada saat Nyepi, semua warga, termasuk wisatawan, harus tetap tinggal di dalam rumah atau hotel untuk menghormati masyarakat Hindu di Bali yang melakukan Catur Brata di rumah masing-masing. Hanya pengurus desa dan pecalang yang boleh keluar rumah untuk mengamankan wilayah.

TERKAIT:

• 2 Wisatawan Perancis Nyaris Ditahan Pecalang
• Polisi Diamankan karena "Mancing" Saat Nyepi
• Berkeliaran Saat Nyepi, Wisatawan Ditahan
• Warga Bali Mulai "Menyepi"
• Jelang Nyepi, Warga Serbu Penjual DVD

KUTA, KOMPAS.com — Oknum polisi yang memancing di pantai Jerman saat Nyepi ternyata bukan hanya seorang melainkan tiga orang (baca: Polisi Diamankan karena "Mancing" Saat Nyepi). Ketiga polisi tersebut bertugas di Mapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
"Mereka sedang melaksanakan pengamanan di wilayahnya namun waktu patroli itu mereka membawa alat pancing. Tapi, apakah yang bersangkutan ketahuan sedang memancing atau hanya membawa alat pancingnya saja kita belum tahu," ujar anggota Provos Polda Bali, Ajun Komisaris Yu Hengking saat dikonfirmasi, Sabtu (5/3/2011).
Ketiganya dilaporkan diamankan oleh petugas pecalang yang sedang bertugas saat Nyepi kemarin. Oknum polisi ini kemudian diserahkan kepada satuannya, Mapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Denpasar. "Untuk pemeriksaan selanjutnya nanti penyidik propam," jelas Yu Hengking.
Saat pelaksanaan Catur Brata Penyepian, seluruh warga tanpa terkecuali tidak diperkenankan keluar rumah. Hanya anggota pecalang yang boleh lalu lalang di jalanan karena mereka mendapat mandat untuk menjadi "polisi" sehari, menindak warga yang melanggar Catur Brata Penyepian.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Sugianyar Dwi Putra  yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini enggan berkomentar dan menyerahkan kepada Polresta Denpasar.