KEMBALI PADA JAMAN SI PITUNG.....Bentrok Dua Perguruan Silat, Puluhan Pendekar Luka
Diduga didasari aksi dendam lama, dua perguruan silat di Lamongan terlibat bentrok terbuka. Akibatnya puluhan pendekar luka-luka dan harus mendapat perawatan.
Keterangan yang diperoleh HARIAN BANGSA menyebutkan, kejadian tersebut bermula saat sebuah mobil pikap nomor polisi S-8368-SB warna hitam meluncur dari arah utara ke selatan. Mobil pikap ini berisi 14 orang pendekar dari perguruan silat Setia Hati (SH) yang hendak berlatih di Dusun Juwet Desa Lawak Kecamatan Ngimbang.
Dan di depan Pasar Ngimbang, laju mobil terhambat dan berjalan pelan-pelan, apalagi saat itu hari pasaran sehingga lalu-lintas sempat terhambat.
Bersamaan dengan itu, dari arah berlawanan ada truk yang mengangkut puluhan pendekar yang diduga berasal dari perguruan silat Kera Sakti dan hendak pulang dari latihan mereka di kawasan Ngimbang.
“Pertemuan dua perguruan silat yang telah bermusuhan sejak lama ini pecah, saat berpapasan. Bentrokan tidak terhindarkan dan truk yang mengangkut para pendekar dari Kera Sakti ini melempari mobil pikap yang ditumpangi oleh 14 orang pendekar dari SH,“ jelas seorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya.
Mendapat serangan mendadak ini, para penumpang mobil pikap berusaha membalas. Mendapat serangan mendadak ini, para penumpang mobil pikap berusaha membalas serangan. Namun karena kalah dalam jumlah mereka pun akhirnya melarikan diri dan kabur berusaha menyelamatkan diri. Tahu musuhnya hendak kabur puluhan pendekar dari perguruan Kera Sakti menggejar 14 orang tadi, dan sempat terjadi aksi lempar batu dan saling kejar dan pukul.
Tentu saja aksi ini membuat sejumlah penggunjung Pasar Pon tersebut semburat, dan menghindar dari aksi brutal antara para pendekar tersebut. “Untunglah aksi mereka ini baru bisa dihentikan setelah satuan polisi dari Polsek Ngimbang datang ke lokasi dan langsung menghalau serangan dari kelompok perguruan Kera Sakti dan berhasil mengamankan 14 orang dari perguruan silat SH,” imbuhnya.
Kapolres Lamongan, AKBP Gagas Nugraha melalui Wakapolres Lamongan, Kompol Tony Sugiyanto langsung turun tangan dengan melakukan pertemuan dengan para petinggi dua perguruan silat yang terkenal di Lamongan tersebut.
“Tujuan kita adalah ingin mencari jalan terbaik dan solusi pemecahan, karena kita tidak ingin kasus Cikesik, Temanggung terjadi di Lamongan,” ungkap pria melati satu ini pada HARIAN BANGSA saat ditemui di Polres Lamongan, kemarin.
Kemarin, para petinggi perguruan silat baik dari SH maupun dari Kera Sakti saling menyapa. ”Ini menunjukkan kalau ada masalah ditingkat bawah yang tidak nyambung. Oleh karena itulah para pengurus dua perguruan ini kita kumpulkan guna diajak dialog,” imbuhnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan belum diperoleh hasil daru pertemuan tertutup diruang K3I Mapolres Lamongan tersebut. (ais)
Comments
Post a Comment